Bermula dari Bogasari Nugraha
IRN merupakan pengembangan dari program serupa dengan nama Bogasari Nugraha yang digulirkan tahun 1998 buah ide Bapak Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sekaligus sebagai Kepala Divisi Bogasari, dan Prof. Dr. Ir. FG Winarno.
Program perdana Bogasari Nugraha diselenggarakan dalam bentuk Lomba Karya Penelitian Terbaik di bidang gandum dan tepung terigu. Program Bogasari Nugraha merupakan program penelitian kerjasama dengan Divisi Bogasari dengan Kantor Menteri Negara Urusan Pangan dan Hortikultura, serta Institut Pertanian Bogor (IPB) selama kurun waktu 10 tahun (1988-1998).
Sebanyak 28 karya penelitian telah diusulkan, termasuk penelitian fenomenal tentang peluang penanaman gandum di Indonesia yang kemudian diaplikasikan menjadi Proyek Gandum 2.000 Bogasari. Aplikasi proyek ini berupa penanaman gandum di beberapa lokasi buah kerjasama Bogasari Nugraha dengan Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang semuanya bersifat uji coba laboratorium dan hasilnya bisa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.
Dalam perjalanannya, berdasarkan rekomendasi Simposium Nasional Penganekaragaman Pangan pada tahun 2002 yang diselenggarakan secara bersama dengan Dewan Ketahanan Pangan, Dewan Riset Nasional, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogarasi Flour Mills, ditetapkan bahwa cakupan penelitian diperluas ke berbagai komoditas lokal, guna mendukung program Pemerintah RI terkait ketahanan pangan pangan nasional. Sampai dengan pelaksanaannya di tahun 2005, Bogasari Nugraha telah mendanai ratusan peneliti Strata-1 hingga tingkat Doktoral dan Profesor dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, serta peneliti dari Lembaga Penelitian lainnya yang hasil penelitian terbaiknya sudah dipublikasikan.
Menjadi Indofood Riset Nugraha
Tahun 2006 menjadi momentum baru bagi pengembangan program Bogasari Nugraha dengan dilakukannya “scaling up”, yakni dari pelaksanaan dari tingkat divisi ke corporate. Nama program pun kemudian menjadi Indofood Riset Nugraha atau IRN. Scaling up ini tidak hanya menyebabkan dana alokasi penelitian bertambah, akan tetapi juga jumlah komoditas yang diteliti bertambah sesuai dengan kebutuhan pengembangan, penganekaragaman pangan berbasis lokal.
Kekuatan program IRN terletak pada temanya yang setiap periode diselaraskan dengan isu-isu pangan nasional sebagai upaya mewujudkan penganekaragaman pangan yang berkesinambungan dan berorientasi pada nilai tambah (value added), berbasis komoditas lokal yang potensial untuk menunjang ketahanan pangan nasional seperti beras, jagung, singkong, pisang, kedelai, ubi jalar, kentang, garut / ganyong, dan susu beserta turunannya. Selain bidang pertanian, penelitian pangan berbasis peternakan dan perikanan menjadi materi yang semuanya dibahas melalui bidang-bidang: Teknologi Pangan dan Gizi Masyarakat, Sosial-Ekonomi-Budaya, Budidaya Pertanian, Teknologi Produksi, Peternakan, dan Pangan berbasis Kelautan.
Prestasi fenomenal dari program ini telah diakui di Asia dan mendapatkan penghargaan “Asia Responsible & Entreprise Award” dari Entreprise Asia tahun 2011 untuk kategori Investment & People Award, yakni sebuah apresiasi kepada industri yang memiliki komitmen untuk pengentasan kemiskinan, dan membantu peningkatan prestasi. Pada tahun yang sama, IRN memperoleh “Anugrah Peduli Pendidikan” dari Kementerian Pendidikan Nasional yang merupakan apresiasi pelayanan CSR di bidang pendidikan.